Sabtu, 15 Agustus 2015

                                                      Dewata nawa sanga


pendahuluandalam

               panca srada sebagai dasar keyakinan agama hindu, selalu menjiwai setiap prilaku umatnya dalam kehidupan sehari-hari sebagai cerminan manusia beragama. prilaku yang dijiwai oleh suatu keyakinan yang sungguh-sungguh, memancarkan getaran yang menyejukkan lingkungannya.oleh karena itu, keyakinan merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. hidup tanpa keyakinan ibarat berjalan dengan memejamkan mata dan bermuara pada ketentuan yang tidak menentu, tanpa tujuan yang pasti.
               komponen-komponen srada yang merupakan satu kesatuan yang utuh tidak boleh terpisahkan, karena merupakan kepribadian umat hindu yang utuh. baik secara pribadi, maupun warga masyarakat yang harus berjalan secara selaras, serasi dan seimbang sesuai dengan jiwa panca srada, yang artinya meyakini panca srada tidak sepenggal-penggal melainkan secara utuh antara srada yang satu dengan srada yang lain dan mendapat porsi keyakinan yang sama.


A. Nawa dewata
          kata nawa dewata terdiri atas nawa yang artinya sembilan dan kata"dewata" yang artinya sang hyang widhi atau para dewata. jadi kata nawa dewata adalah sembilan dewa yang merupakan manifestai dari ida sang hyang widi sebagai penguasa sembilan penjuru mata angin. nawa dewata merupakan pancaran dan sifat agung sadha siwa yang dilukiskan dengan singgasana teratai yang berdaun bunga delapan (asta dala) sebagai lambang kemahakuasaan-nya.

B. Bagian -bagian dari nawa dewata:
1. dewa wisnu penguasa arah utara(uttara)
2. dewa sambhu penguasa arah timur lauat (airsamya)
3. dewa iswara penguasa arah timur (purwa)
4. dewa maheswara penguasa arah tenggara(gheneya)
5. dewa brahma penguasa arah selatan (daksina)
6. dewa rudra penguasa arah barat daya (nairiti)
7. dewa mahadewa penguasa arah barat (pascima)
8. dewa sangkara penguasa arah barat laut (wayabhya)
9. dewa siwa penguasa arah tengah (madya)

c. Kaitan nawa dewata dengan ida sang hyang widhi wasa
          untuk mengetahui kaitan antara nawa dewata dengan ida sng hyanng widi wasa dalam kitab sweta swatara upanisad IV.2. disebutkan sebagai beriut ,  "tan evagnis tad adityas,  tad wayus tad u candramah tad eva sukram, tad brahma tad apas tad projapatih" artinya braahma itu sesungguhnya adalah sang agni juga adalah sang aditya, juga adalah sang wahyu, juga adalah sang candramu(bulan).
                beliau itu adalah bintang bintang yang ada di langit. brahma itu adalah hiranya garbha juga  adalah prajapati. .
                dari uraian upanisad tersebut memberi penjelasan bahwa dewa dewa yang tertulis dalam kitab suci weda diben nama dengan sebuta brahman yang berarti ida sang hyang widi wasa atau tuhan yang maha esa. sdeangkan nama nama dewa dalam nawa dewata bersumber dari ida sang hyang widi wasa, yang menempati atau menguasai penjuru mata angin.
                kitab suci weda memberikan penjelasan bahwa semua dewa dewa muncul dari ida sang hyang widi wasa dan semua dewa dewa merupakan kekuatan yang menjaga penjuru mata angin disamping sebagai kekuatan dalam menciptakan alam semesta ini dan mengnugahkannya sesuatu yang dimohon oleh semua ciptaannya. dewa dan dewi yang oleh umat manusia merupakan perwujudan yang nyata dari da sang hyang widi wasa . dewa yang merupakan manifestasi tuhan sebagai penguasa alam semesta, masing masing dilngkapi dengan senjata, kendaraan dan saktinya tersendiri, yang tak terpisahkan, sebagamana halnya suami dan istri.
                saktinya sebagai dewi yang dianggap istri dewa, karena dewa tidak akan dapat melakukan tugas sesuai dengan tugasnya apabila tidak ditemani saktinya. perpaduan antara dewa dengan saktinya sama dengan purusa (dewa) dan pradana/prakerti(saktinya). 

dewa dewa yang dimaksud yaitu.
a. dewa brahma saktinya dewi saraswati, senjatanya gada dan kendaraannya angsa.
b. dewa wisnu saktinya dewi sri senjatanya cakra dan kendaaannya burung garuda.
c. dewa siwa saktinya dewi durgha(dewi uma, dewi parwati) senjatanya padma kendaraanny lembu.


                     menurut konsep mpu kuuran, ketiga dewa tersebut dikenal dengan sebutan tri murti dan tempat sucinya disebut kahyangan tiga. 



        

Kamis, 18 Juni 2015

                                      Tata surya

           


 A. pengertian.
             tata surya adalah susunan yang terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda langit yang bergerak mengelilinginya. teori pembentukan tata surya :
a. teori geosentris, menyatakan bahwa bumi adalah pusat jagat raya dengan matahari,bulan,planet lain,dan bintang bergerak mengelilingi bumi. pencetusnya Aristoteles dan Ptolomeus.
b. teori heliosentris, menyatakan bahwa matahari adalah pusat jagat raya dan bumi,bulan, planet lain,dan bintang edar mengelilingi matahari. pencetusnya nicolas copernicus dan Galileo  galilei.

B. MATAHARI
    matahari termasuk bintang, yaitu benda langit yang memiliki sumber cahaya sendiri. susunan lapisan matahari:
a. inti matahari adalah lapisan paling dalam dari matahari dengan suhu dapat mencapai 15.000.000c. lapisan ini merupakan tempat terjadinya reaksi  nuklir fusi yang disertai dengan pelepasan energi yang sangat besar.
b. lapisan fotosfer adalah lpisan permukaan matahari yang dapat mengeluarkan sinar. gas-gas dalam fotosfer memancarkan cahaya yang sangat kuat sehingga tampak berwarna kuning.
c. lapisan kromosfer adalah lapisan matahari yang mengeluarkan cahaya merah lemah. sinar dari lapisan ini hanya dapat dilihat saat gerhana matahari total.
d. lapisan korona adalah lapisan terluar mmaahari, yang bagian dalamnya berwarna kuning dan bagian luarnya berwarna putih. lapisan ini hanya dapat dilihat pada saat matahari total.

Aktivasi matahari:
a. noda hitam(sunspot) adalah daerah yang tampak gelap dari matahari.
b. gumpalam (granula) adalah gas panas yang mengepul dan bergumpal-gumpal pada fotosfer.
c. lidah api (prominensa) adalah lompatan api yang menjulur dari fosfer sampai keluar matahari.

beberapa gerakan planet :
a. rotasi dalah gerakan planet pada poros/sumbunya.
b. revolusi adalah gerakan palanet mengelilingi matahari.
c. kala rotasi adalah waktu yang diperlukan untuk satu kali berputar pada porosnya.
d. kala revolusi adalah waktu yang diperlukan untuk satu kali  berputar mengelilingi matahari.



1. MERKURIUS.
 merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan matahari merkurius merupakan planet kedua yang terkecil. merkurius merupakan planet yang paling terang.. jarak matahari dengan merkurius adalah 57,9 juta km. kala  rotasi merkurius 59 hari dan kala revolusinya 88 hari planet ini tidak memiliki satelit.

2. VENUS
      venus merupakan planet yang letaknya antara merkurius dengan bumi. venus adalah planet putih yang bercahaya terang dengan nama lain BINTANG FAJAR, BINTANG  TIMUR, BINTANG BARAT, BINTANG SENJA,BINTANG KEJORA. jarak venus dengan matahari adalah 108,2 juta km. kala rotasi venus adalah 243 hari dan kala revolusinya 224,7 hari. planet ini tidak mempunyai satelit .

3. BUMI
     adalah satu-satunya planet yang terdapat kehidupan, atmosfet terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas lain. bidang edar/orbit bumi disebut ELIPTIKA. jarak bumi dengan matahari 150 juta km. rotasi bumi adalah  24 jam dan kala revolusinya 365 1/4 hari dan ditetapkan satu tahun. planet ini memiliki satu satelit yaitu bulan

4. MARS
        planet ini juga disebut planet merah. warna merah tersebut berasal dari debu merah karat yang menyelimuti mars. kala rotasi mars adalah 24,6 jam dan kala revolusinya adalah 687 hari


Selasa, 16 Juni 2015

pengertian pidarta bahasa bali

                                                         pidarta bahasa bali
                 A. pidarta miwah daging pidarta.

 pidarta inggih punika daging pikayunan sane kawedar ring ajeng anak sareng akeh sane matetujon mangda indik napi sane kawedar punika prasida karesepang saha benjangan prasida kalaksanayang.
wenten makudang-kudang tatacara, sajeroning ngawedar pidarta, makadi :
1. pidarta dadakan,pidarta sane kawedar nenten nganggen teks. upami ri kala kasudi mapaica    piteket-piteket ring sang mawiwaha.
2. ngwacen pidarta, mapidarta nganggen teks sane sampun kasayagayang. punika ketah kebaktayang olih para pejabat ring acara-acara resmi.
3. mapidarta ngapalang teks, pidarta sane kawedar antuk basa tutur(lisan), upami ri kala para siswane ngemiletin lombamapidarta.
4. pidarta nganggen ringkesan,mapidarta semi lisan, makta ringkesan utawi unteng-unteng bebaosan, sane kakembangang antuk basa tutur. upami bebaosan pengenter acara utawi ugrawakia.
               malarapan kawentenan punia, sejeroning pacang makarya pidarta patut kaelingin paindikan sane dados anggen titi pangancan inggih punika: 1. murdan pidarta,2. purwaka/pamahbah,3. daging pidarla,lan 6. pamuput pidarta.
1. murdhan pidarta(judul) patut kasurat manut topik/tema sane sampun kajantenang.
2.purwaka utawi pamahbah, kawedar pinaka pendahuluan sane madaging :
  a, pangastawa lumrahnyane nganggen panganjali umat,om swastyastu,
   b. matur suksma, majeng ring saneg sane ledang rauh,
   c. ngaturang pangayubagyan, majeng ring ida sang hyang widi waa.
3. daging pidarta, punika kanutang ring tema pidarta sane kasayagayang.
4. pamuput pdarta, sane madaging atur indik:
      a. matur suksma
      b. nyutetang
      c. nunas pangampura
      d. salam pamuput
                            B. tetikesan mapidarta.
         ajeroning mapidarta, mngda punapa-punapi sane kawedar prasida kauratiang, karesepang, saha sida nudut kayun sang sane miarsayang, patut babaosan punika kawewehin antuk tikesan kadi ring sor puniki.
1. wicara, nganinin indik kawagedan ngolah tema, mangda prasida nunut kayun sang sane mirengan.
2. wirama, nganinin indik tembang baos bali (lagu ucapan), miwah intonasi suara sane anut ring panggelan lengkara mawinan kapiragi lengut.
3. wirasa, nganinin indik kawegedan ngwewehin pangrasa (penghayatan).
4. wiraga, inggih punika semita miwah raras ( bahasa tubuh ).

                            c. luir bbaosan pidarta
siosan ring pidarta, taler wenten makudang-kudang bebaosan sane kawastanin ;
1. dharma wacana, inggih punika babaosan pidarta sane kawedar ring sang sareng akeh sane madaging indik ajahan sastra agama.
2. sambrama wacana, inggih punika bebaosan pidarta sane kawedar pinaka panyanggra(kata sambutan) sajeroning upacara adat/ agama.
3. dharma tula, mabligbagan (diskusi) indik ajahan dharma.
4. widya tula, mligbagan saindik-indik kaweruhan(pengetahuan).
5.dharma suaka, babaosan sane madaging pasuakan
6. sima krama, patemon jagi maosan padarmasuakan



                                                                       puput           
                                                               om swastyastu